Kamis, 21 Agustus 2014

Pengalaman di hari raya


Sebelum Ditranslate:

Libur lebaran kemaren aku dan keluargaku pergi ke jombang jawa timur. Di jombang jawa timur aku dan keluargaku pergi untuk menemui nenek. Jombang jawa timur merupakan kampung halaman ayahku. Rumah nenek terletak di desa kedungbetik kesamben jombang jawa timur. Desa nenek sangat asri dan para tetangga sangat ramah. Makanan di jombang sangat enak. Aku sangat suka untuk tinggal disana. Untuk sampai di jombang aku dan keluargaku harus menempuh waktu sekitar 12 jam dengan mengendarai mobil. Aku berangkat dari rumah pada hari jum’at pukul 19.00 dan sampai di rumah nenek pada hari sabtu 07.00 . Sesampainya disana aku di sambut oleh nenek dan juga saudara saudaraku. Nenek sudah menyiapkan kamar untuk kami semua. Setelah perjalanan 12 jam, rasanya badanku sangat pegal. Aku merapikan barang barangku yang aku bawa dan memasukkan pakaian ke dalam lemari. Setelah semuanya selesai, aku mengambil handuk serta alat mandi dan aku pergi ke kamar mandi untuk memnersihkan badanku.Di sore hari, aku dan adik perempuanku pergi untuk membeli bakso di dekat rumah nenek untuk makanan buka puasa. Bakso di jombang sangat enak dan harganya lebih murah. Setelah berbuka puasa, aku dan keluargaku sholat tarawih berjamaah di mushola milik nenek.

Tidak terasa besok sudah lebaran. Pada sore hari sebelum lebaran banyak orang yang mengantar makanan ke rumah nenek. Mulai dari sate, ketupat, bakso, opor, soto, dll. Pada malam hari, jalanan desa sangat ramai dengan pawai keliling. Di setiap masjid ramai sekali, di penuhi oleh anak kecil sampai orang dewasa. Aku sangat senang melihatnya.


 Setelah Di translate:

Eid holiday yesterday I and my family went to Jombang East Java. In Jombang East Java I and my family went to see grandma. Jombang East Java is the hometown of my father. Grandmother's house located in the village of Jombang East Java kedungbetik Kesamben. The village is very beautiful grandmother and the neighbors are very friendly. The food is very good in Jombang. I really like to live there. To get in Jombang I and my family should take about 12 hours by car. I left home on Friday at 19:00 and arrived at the grandmother's house at 7:00 Saturday. When we got there I was greeted by my grandmother and brother also. Grandma has prepared a room for us all. After traveling 12 hours, my body feels very stiff. I smoothed things that I take my things and put the clothes into the closet. Once everything is finished, I took a towel and toiletries and I went to the bathroom to memnersihkan badanku.Di afternoon, I and my sister went to buy meatballs near grandmother's house for iftar meals. Meatballs in Jombang very tasty and the price is cheaper. After breaking the fast, I and my family tarawih prayers in congregation in the mosque belonged to the grandmother.
Does not feel Eid tomorrow already. On the afternoon before Eid many people who deliver food to grandma's house. Start of satay, ketupat, meatballs, Opor, soup, etc.. At night, the streets are very crowded village with an outdoor rally. In every mosque crowded at all, filled by young children to adults. I'm very happy to see it.


 Setelah di translate lagi:

Libur lebaran kemarin saya dan keluarga saya pergi ke Jombang Jawa Timur. Di Jombang Jawa Timur I dan keluarga saya pergi untuk melihat nenek. Jombang Jawa Timur adalah kota kelahiran ayah saya. Rumah nenek yang terletak di desa Jawa Timur Jombang kedungbetik Kesamben. Desa ini sangat indah dan nenek tetangga sangat ramah. Makanan sangat baik di Jombang. Aku benar-benar ingin tinggal di sana. Untuk mendapatkan di Jombang saya dan keluarga saya harus memakan waktu sekitar 12 jam dengan mobil. Aku meninggalkan rumah pada hari Jumat pukul 19.00 dan tiba di rumah nenek di 07:00 Sabtu. Ketika kami sampai di sana saya disambut oleh nenek saya dan saudara juga. Nenek telah menyiapkan ruang bagi kita semua. Setelah bepergian 12 jam, tubuh saya terasa sangat kaku. Aku merapikan hal-hal yang saya ambil barang-barangku dan menempatkan pakaian ke dalam lemari. Setelah semuanya selesai, saya mengambil handuk dan peralatan mandi dan aku pergi ke kamar mandi untuk memnersihkan badanku.Di sore, saya dan kakak saya pergi untuk membeli bakso dekat rumah nenek untuk buka puasa makanan. Bakso di Jombang sangat lezat dan harganya lebih murah. Setelah berbuka puasa, saya dan keluarga saya shalat tarawih berjamaah di masjid milik nenek.
Tidak terasa Idul Fitri besok sudah. Pada sore hari menjelang lebaran banyak orang yang memberikan makanan ke rumah nenek. Mulai dari sate, ketupat, bakso, opor, sup, dll .. Pada malam hari, jalan-jalan desa yang sangat ramai dengan reli luar ruangan. Dalam setiap masjid ramai sekali, diisi oleh anak-anak hingga orang dewasa. Saya sangat senang melihatnya.

Cerpen Anak SD



Petaka akibat berbohong
Karya : Aidatul Mufidah

 

Aku bangun sangat pagi di hari ini. Ya! Ini karena, sekarang adalah hari pertama bulan puasa. Aku sangat senang jika bulan puasa tiba. Karena di bulan puasa kita bisa merasakan nikmatnya berbuka puasa bersama keluarga, dan juga suasana saat bulan ramadhan dengan bulan bulan lainnya sangatlah berbeda. Apalagi saat sudah menjelang idul fitri, suasana bulan ramadhan semakin berbeda. Dari kamarku sudah tercium aroma harum masakan. Aku pun segera pergi ke dapur. Ternyata disana ibu telah menyiapkan makanan sahur untukku, adik adikku dan juga ayahku. Di meja makan sudah ada adik adikku dan juga ayah ibuku. Kami pun segera makan sebelum waktu imsak tiba. Selesai makan aku membantu ibuku membersihkan piring bekas makan yang berada di meja makan lalu mencucinya. Melihat piring yang tadinya kotor dan sekarang sudah menjadi bersih, aku pun pergi ke ruang keluarga untuk menonton tv. Aku memilih channel kesukaanku untuk aku tonton. Saat sedang menonton tv terdengar suara adzan subuh, aku pun segera mengambil alat sholat dan pamit kepada ibu untuk pergi ke masjid dan setelah itu pergi jalan jalan. Sebelum ke masjid aku pergi menjemput temanku. Rumahnya tidak jauh dari rumahku, aku biasa memanggilnya tyas. Kami berdua pergi ke masjid dengan berjalan kaki. Pada saat subuh seperti ini jalanan masih terasa sangat sepi. Walaupun sepi, aku dan tyas tidak takut untuk pergi ke masjid. Sesampainya di masjid sudah banyak orang yang juga ingin sholat subuh berjamaah di masjid. Kebanyakan orang yang ingin sholat subuh berjamaah di masjid adalah orang orang yang sudah tua dan hanya aku dan tyas yang masih kecil di masjid itu. Setelah sholat berjamaah, kami semua mendengarkan kultum yang di sampaikan oleh ustad dengan seksama. Setelah ceramah selesai, aku dan tyas pergi untuk jalan jalan pagi di jalanan dekat masjid. Ternyata di jalanan itu sudah ramai di penuhi oleh anak anak hingga orang dewasa. Memang jika bulan puasa tiba banyak orang yang pergi untuk jalan jalan pagi. Diantara anak anak tersebut banyak yang bermain petasan. Aku dan tyas pulang kerumahku. Aku sampai di rumah pukul 08.00. Aku tidak pergi ke sekolah karena hari ini adalah hari pertama bulan puasa, jadi semua sekolah di indonesia di liburkan. Sesampainya di rumahku aku mengajak tyas untuk menggambar dan mewarnai. Kami berdua sangat asyik menggambar dan mewarnai, tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 10.00. Tyas pamit untuk pulang dan mengajakku untuk pergi kerumah neneknya di bejiruyung nanti siang dan aku menyetujuinya. Aku pun segera pergi mandi lalu meminta ijin kepada ibuku. Tetapi ibu tidak mengijinkanku untuk pergi. Lalu aku memaksa dan berbohong kalau aku hanya bermain di rumah tyas. Akhirnya ibu pun mengijinkanku pergi. Aku sangat senang. Ternyata tyas sudah menunggu di depan rumah dengan sepeda mininya . Aku dan tyas berboncengan pergi ke rumah nenek tyas. Kakiku rasanya sangat pegal mengayuh sepeda sejauh ini. Ternyata jarak dari wero ke bejiruyung sangat jauh. Aku dan tyas pun sampai di rumah nenek tyas. Dirumah nenek tyas kami hanya menonton tv. Karena nenek tyas tidak ada dirumah. Lalu tyas mengajakku pergi ke rumah tantenya. Jalan menuju rumah tantenya sangat terjal. Kami pun sampai di sebuah turunan yang cukup curam. Aku pun berhenti lalu bertanya apakah kita turun saja dan menuntun sepedanya atau tetap menaiki sepedanya. Tyas menyuruhku untuk tetap menaiki sepedanya dan menekan rem sepedanya karena rumah tantenya ada di depan turunan tersebut. Aku pun bingung, karena rem sepeda milik tyas tidak berfungsi dengan baik. Tapi tidak tau kenapa aku tetap menuruti perkataannya. Aku pun menaiki sepedanya saat di turunan dan menekan rem sepedanya. Tetapi sepeda meluncur dengan sangat cepat dan tidak terkendali karena rem sepedanya tidak berfungsi. Aku pun berteriak ketakutan, sepeda yang aku kendarai oleng dan terjatuh.  Aku terjatuh dan kepalaku terbentur batu yang cukup besar dengan keras. Aku pun menangis kesakitan. Pandangan mataku tidak jelas. Aku memegang dahiku, dahiku terasa benjol. Dan ternyata dari hidungku keluar darah segar yang sangat banyak. Tyas yang juga jatuh memanggil manggil tantenya. Tantenya pun datang dan segera menolongku dan tyas. Tante tyas mengobati lukaku dan luka tyas. Luka tyas tidak separah lukaku. Setelah selesai mengobati lukaku, tantenya mengantarkanku dan tyas pulang ke rumah. Sesampainya di rumah ternyata ibuku sedang menungguku dengan cemas. Dia mencariku kemana mana dan tidak ketemu. Ibuku yang melihatku penuh dengan luka terlihat sangat khawatir. Dia mengajakku masuk ke dalam rumah dan menasihatiku agar tidak berbohong sambil memberikanku salep di jidatku yang benjol. Jidatku yang benjol sangat sulit di sembuhkan walaupun sudah diberi obat. Sampai saat ini jidatku pun masih sedikit benjol karena terkena batu tadi. Pada saat aku melihat jidatku yang benjol ini, aku teringat kejadian itu dan tidak akan berbohong lagi, terutama kepada ibuku.

Pengikut